Perjuangan mencari sesuap nasi demi anak dan istri ...

Alhamdulillah setelah lulus kuliah, bisa langusng kerja, mengajar di SMK Muhammadiyah  Doro ,  Alhamdulillah walaupun dengan gaji yang pas-pasan, setidaknya cukuplah untuk biaya hidup seorang bujangan di desa, bisa memenuhi kebutuhan seperti buat beli bensin dan keperluan-keperluan lainnya. Tapi kalau makan masih ikut sama orang tua ... hehe... maaf ibu kalau anakmu ini masih terus merepotkan ibu selama ini.
setelah 2 tahun bekerja, walaupun belum bisa mengumpulkan apa-apa, saya niatkan untuk menikahi seorang gadis yang telah lama ku cintai yang bernama Maghfiroh.

Dengan modal nekat menjalani sunnah Nabi Muhammad SAW yaitu menikah dengan acara yang sederhana.


Setelah menikah baru kurasakan ternyata berat juga tanggung jawab seorang suami untuk menafakahi kebutuhan keluarga, walaupun istri awalnya juga masih bekerja.
setelah dipikir-pikir akhirnya ada ide juga walaupun ide gila, yaitu menjual barang yang cukup berarti yaitu cincin pernikahan, dari uang hasil menjual cincin itu akirnya saya belikan printer, (rasanya hati ingin menangis kala itu, maafkan suamimu ini ) sebagai modal awal untuk usaha percetakan undangan kecil-kecilan. dan alhamdulillah lumayan bisa menambah penghasilan.
setelah beberapa bulan menikah akhirnya istri hamil, dan 9 bulan kemudian lahirlah anak pertama. kebutuhan pun semakain bertambah.


Suatu hari ada pelatihan untuk guru SMK di BPDikjur Jateng- Semarang yang diwajibkan membawa laptop, tapi ironisnya sebagai guru Komputer tapi waktu itu saya  gak punya laptop. mau pinjam ke teman-teman guru ternyata laptopnya pada dipakai semua, akhirnya pinjam laptop sama tetangga yang bernama Adzik Dzikron. terimakasih banyak sobat...
(Belakangan sebelum resign saya difasilitasi laptop untuk mengerjakan berbagai laporan-laporan, dan pekerjaan-pekerjaan operator sekolah yang segudang banyaknya).

ketika  pulang dari pelatihan guru SMK di BPDikjur semarang, didalam kereta saya berpikir terus-menerus apakah harus cari pekerjaan lain, dikarenakan besar pasak daripada tiang, akhirnya di dalam kereta buka laptop pinjam tetangga saya. dan ternyata ada lowongan cpns di beberapa instansi, karena pengalaman sering gagal dalam tes cpns, akhirnya saya mendaftar di 4 instansi sekaligus yaitu : di Pemkab kudus, Pemkab Pati, kementerian Kehutanan dan BNN.

dari 4 instansi tersebut cuma ikut di 2 tempat saja yaitu di pemkab kudus dan BNN, dan alhamdulillah bisa lolos seleksi cpns di BNN dengan nilai tertinggi.


saya yakin ini baru lah babak awal dalam menjalani kehidupan berumah tangga semoga Allah Swt memberikan keberkahan dalam pernikahan kami, amin ya Robbal 'alamin....



1 komentar:

pikiran sempit mengatakan...

kesabaran pak dzul sudah teruji, Allah memberikan balasan yg setimpal
Salutttt....